Kamis, 26 Juli 2012

AWAS!!! ADA KRISTEN PENIRU ISLAM SAMA PERSIS (KRISTEN ORTODOKS SYRIA)



Jangan kaget dan heran jika suatu saat Anda menemukan sebuah gereja dengan simbol-simbol berbahasa Arab, yang biasanya ditemui pada masjid dan mushala. Mereka juga melakukan  shalat (dengan istilah shalat juga), berjilbab atau berbaju muslim dengan jubah atau peci, berbahasa arab, kaligrafi arab, dan lainnya yang sangat mirip dengan budaya Islam. Itulah sekte Kristen Ortodoks Syria, selanjutnya kita singkat dengan (KOS).

Yang membedakan dengan umat Islam terletak pada cara shalatnya. Juga kitab suci yang dipakainya. Mereka melakukan gerakan tanda salib dan membaca Bibel dalam ibadahnya.

Lambang-lambang keagamaannya hampir mirip dengan Islam. Misalnya, untuk bacaan basmalah, mereka menggunakan:
Bismil ab wal ibn warruhil qudsi al ilah al wahid
Dengan nama Tuhan bapak, anak, dan roh kudus, Tuhan yang satu.

Akan halnya untuk salam, mereka menggunakan salam Ibrani yang berbunyi:
Shalom aleikhem we birkat elohim be shem ha-mashiah yang artinya kurang lebih sama dengan assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
  • “Kita hanya mengenal satu Tuhan. Jadi, ada konsep tauhid seperti yang ada dalam Islam.”
Kalimat tauhid ini selalu dibaca dalam shalat mereka yang dikenal dengan nama assab‘us shalawat (tujuh waktu shalat). Memang, mereka mengenal shalat tujuh waktu. Lima waktu sama persis dengan waktu shalat umat Islam. Hanya dua waktu yang berbeda, yaitu pukul 09.00 pagi hari dan pukul 24.00 tengah malam.
  • “Ini sama dengan shalat dhuha dan tahajud bagi umat Islam.”
Shalat dalam Kristen sebenarnya mengikuti shalat yang berlaku dalam Yahudi, yaitu tiga kali: Petang, pagi, dan tengah hari. Dalam bahasa Ibraninya disebut: ‘Erev wa boker we tsohorayim.

Namun, seperti dimuat Talmud, setelah penghancuran Baitul Maqdis dan eksodus ke Babilonia, ditetapkan satu waktu shalat lagi, yaitu jam kesembilan, yang disebut minhah.
  • “Menurut hitungan waktu Yahudi, kira-kira pukul tiga petang. Sejajar dengan waktu asar dalam Islam.”
Selanjutnya berkembang menjadi tujuh waktu.

Shalat-shalat mereka adalah shalat sa’atul awwal yang dalam istilah gereja Latin disebut laudes (shalat subuh), shalat sa’atuts tsalis atau hora tertia ( shalat dhuha, sekitar pukul 09.00 pagi), shalat sa’atus sadis atau hora sexta (setara dengan waktu zhuhur), shalat sa’atut tis’ah atau minah atau hora nona (yang setara dengan asar), shalat sa’atul ghurub atau verper (shalat maghrib), shalat naum, atau virgi (sama dengan shalat isya), dan shalat lail atau shalat satar atau copletorium (shalat tengah malam yang dalam Islam dikenal dengan nama tahajud).

Shalat dalam konsep Kristen ini tidak terkait dengan syariah, seperti dalam Islam.  
  • “Melainkan lebih berlandaskan pada keinsafan batin.”  Katanya.
Ini, menurut Presbyter Daniel Bambang, dilakukan bukan untuk mencari pahala. Tapi, untuk mengasihi Tuhan.
“Karena, yang menyelamatkan manusia bukan karena perbuatan dan amal baik seseorang, melainkan karena kasih dan karunia Allah.”

Setiap shalat terdiri dari tiga rakaat (satuan gerakan). Pada rakaat pertama hanya dilakukan qiyam (berdiri). Pada rakaat kedua dilakukan ruku’ dan sujud. Pada saat ruku’ dan sujud ini dilakukan gerakan tanda salib. Dan, doa yang digunakan dalam bahasa Arab, Aram, Yunani, dan Ibrani. Lalu dibacakan pujian (qari’ah) yang dikutip dari kitab Mazmur. Pada rakaat ketiga dilakukan pembacaan kanun al-imam, semacam pengakuan kepada Tuhan (syahadat) yang dikenal dalam Gereja Ortodoks.

Tak hanya itu, sebelum shalat ditunaikan. ada semacam azan, panggilan untuk shalat. Dalam panggilan shalat ini ada kalimat yang mirip dalam Islam, misalnya hanya ala shalah (marilah kita shalat). Hayya alas alah bisa am (marilah kita shalat dengan damai). Dan, sebelum acara shalat dilakukan, diawali dengan pembacaan Injil.

* MENGHADAP KE TIMUR
Pada saat shalat, mereka menghadap ke timur, mengikuti tradisi Yesus yang kala itu menghadapkan kiblat shalatnya ke Baitul Maqdis, Jerusalem. Namun, karena Jerusalem hancur, orang-orang Kristen menjadikan tubuh Jesus sendiri sebagai kiblat. Hanya karena tubuh Jesus kini di surga (istiwa all yaminillah), sesuai dengan Ayat Kejadian: 28, yang menyatakan surga di timur, shalat mereka menghadap ke timur.

Tak hanya itu persamaannya dengan Islam. Ternyata mereka juga mengenal Haji. Ibadah Haji ke Palestina ini termasuk ibadah non-sakramen, seperti juga shalat, zakat persepuluhan, serta puasa.

Berdasarkan Kitab Ulangan 16: 16-17 disebutkan hag atau haji dilakukan ke tanah suci Palestina menjelang Pekan Kudus (perayaan Paskah). Tiga kali dalam setahun. Dan. sepulangnya, setiap orang Kristen Ortodoks mendapatkan sertifikat dari Patliauk Jerusalem dengan sebutan hadzi (untuk pria) dan haldzina (untuk wanita).

DI INDONESIA
Gereja Ortodoks Syria muncul di Indonesia sebagai upaya pendekatan kerukunan antar umat beragama.

Pusat Gereja Syria ini terletak di Jalan Supriyadi IXA Nomor 8. Malang, Jawa Timur. Hanya, mereka belum memiliki gereja. Di Surabaya sendiri mereka masih numpang dengan gereja lain.

Membentuk gereja bagi kalangan Ortodoks tidak semudah kalangan lain. Diharuskan memiliki Imam yang mereka sebut dengan abuna (ayah kami). Hampir mirip pada sebagian tradisi kita yang menganggap kyai dengan abuya (ayahku). Padahal, menjadi seorang abuna tiduk mudah. Harus menguasai lima bahasa: Arab, Aram, Ibrani, Yunani, dan Inggris.
  • “Mereka dididik di Syria untuk menjaga kemurnian ajaran ini.”
Masuknya Gereja Ortodoks Syria ini diawali dari perjalanan pendeta Bambang Noorseno ke Syria. dan sempat melakukan studi agama di negara Hafic Alasat sekitar tahun 1995. Noorseno yang juga termasuk intelektual muda Kristen itu antara lain menulis buku sangggahan atas karya Maulice Bucaille yang terkenal, Qur’an Bibel. Sains moderen ini sempat pula melihat arsip-arsip kuno yang masih tersimpan dalam Gereja Ortodoks Syria atau yang dikenal dalam bahasa Arab: Al-Kanisat Anthakiyat AS SUI Yan AI Orhodokssiyyat, yang sebagian besar naskah ditulis dalam bahasa Aram bahasa yang yang dipercaya sebagai bahasa yang dipergunakan Isa Al-Masih. Noorseno sempat pula berdiskusi tentang naskah-naskah yang hampir tak pernah disentuh gereja Barat ini dengan Abuna ‘Isa Ghubuz, Ketua Syrian Ortodoks Seminary di kawasan Bab Thoma, Damaskus. Apalagi, tuduhan-tuduhan miring tentang gereja ini banyak dilontarkan gereja Barat yang hanya melandaskan informasi sepihak.

Padahal, menurut Noorseno dalam orasi ilmiahnya yang disampaikan pada peresmian Yayasan Kanisah Ortodoks Syria yang berjudul Jalan Panjang ke Anthiokia: Kembali ke Akar Kekristenan Semitik Mula-Mula (Sebuah Perseptektif Ortodoks Syria), 11 Desember 1997, Gereja Syria berdiri pada tahun 40. Rasul Petrus sendiri yang menjadi uskup pertama Anthiokia. ..

Kehancuran gereja itu terjadi pada tahun 451 ketika kekuasaan Byzantium mencengkeram Anthiokia dengan memaksakan Konsili Kalsedon. Gereja Anthiokia didukung Gereja Koptik di Mesir, sehingga dua patriark dua gereja ini dibuang. Kekaisaran Byzantium mengganti patriarknya dengan Paulus. Tapi, dua tahun kemudian ia dipecat dan digantikan Auphrosius bin Mallah yang ikut meninggal dalam kebakaran Kota Anthiokia. Lalu, Kaisar Justinus I mengangkat Gubernur Anthiokia sendiri sebagai patriark. Makin kacau. Gereja Anthiokia baru menemukan sosoknya kembali setelah tahun 543 dengan ditahbiskannya Mar Ya’qub Bar Addai. Hingga tahun 550, ia berhasil menahbiskan 27 uskup dan lebih 100.000 imam. Inilah yang dalam konsili ketujuh gereja Yunani disebut bidat Ya’qubiyah (Jacobite), yang dianggap monofisit, yang menganggap Yesus hanya bersifat ilahi dan menyangkal kemanusiaannya.
  • “Padahal, ajaran monofisit dalam artian demikian itu sebenarnya tidak pernah ada dalam sejarah,”  Tulis Noorseno.
Gereja Ortodoks ini, menurut Funk & Wagnall, dipeluk sekitar 250 juta jiwa. Ia merupakan salah satu dari tiga pilar Kristen di dunia: Katolik, Protestan, dan Ortodoks. Mereka besar di Mesir (Koptik), Libanon (Maronit), Syria, Jerusalem, Rusia, Serbia, Yunani, dan Turki. Kaum Ortodoks menganggap paling dekat dengan tradisi Yesus. Liturginya telah dikukuhkan dalam tujuh kali pertemuan para patriark antara tahun 325 hingga 787 di Kota Nicaea, Constantinopel, Ephesus, dan Calcedon.

Gereja Ortodoks pernah singgah di Nusantara, yaitu Gereja Ortodoks Persia pada zaman Sriwijaya dan Majapahit. Begitu juga Gereja Ortodoks Armenia pernah ada pada zaman Belanda. Gerejanya yang bernama Gereja Santo Johannes Pembaptis dahulu terdapat di Jalan Thamrin yang kini menjadi gedung Bank Indonesia. Namun, belakangan, gereja ini muncul kembali setelah Daniel ditahbiskan menjadi pendeta pada tahun 1988 di Mojokerto, Jawa Timur. Tahun 1991, gereja ini tercatat di Departemen Agama sebagai Gereja Ortodoks Indonesia. Gereja ini memiliki sekitar 1.000 anggota yang tersebar di Jakarta, Solo, Mojokerto, dan Cilacap.

Sekitar tahun 1996 mengalami “perpecahan” dengan tampilnya Bambang Noorseno sebagai syaikh untuk Gereja Ortodoks Syria, dengan anggota yang masih terbatas, sekitar 250 orang. Namun, Gereja Ortodoks pimpinan Noorseno ini belum terdaftar di Departemen Agama.
“Nama sebuah gereja tidak boleh dikaitkan dengan nama sebuah negara,”
DASAR-DASAR AJARAN KOS (KRISTEN ORTODOKS SYRIA) MIRIP ISLAM
1. KOS berpuasa bulan April, 40 hari (shaumil kabir) untuk mengenang kesengsaraan Kristus. (Meniru Puasa Ramadhan)
2. KOS memiliki puasa sunnah Rabu & Jum’at. (Meniru puasa Senin Kamis Islam)
3. KOS wajib zakat 10% dari penghasilan kotor. (Meniru zakat fitrah)
4. KOS mewajibkan perempuan berjilbab & jubah menutup aurat hingga mata kaki.
Dan yang pria berpeci dan bersarung


Jilbab Kristen

5. Kitab Injil yang dipertahankan adalah terjemahan Injil Aramic-Arabic bahasa Indonesia.


Kitab Kristen

6. Pengajian KOS juga menggunakan tikar (lesehan). (Meniru gaya tradisional Islam)


Pengajian Kristen

7. Cara shalat KOS persis sama dengan Islam, hanya waktunya ada 7 yaitu sa'atul awwal (subuh), sa'atuts tsalis (dhuha), sa'atus sadis (Zhuhur), sa'atut tis'ah (ashar), sa'atul ghurub (maghrib), sa'atun naum (Isya'), dan sa'atul lail (tengah malam/tahajud).


Kitab Pashalatan Kristen


Cara Shalat Kristen


Imam Shalat Jamaah Kristen


Jamaah Shalat Kristen





KOS menyusup ke tengah masyarakat Islam, dengan menyamar/menyerupai Islam:
1. Mengadakan Musabaqah Tilawatil Injil (MTI) dengan menggunakan Al-Kitab/Injil berbahasa Arab. (Mirip MTQ Islam)


Musabaqah Tilawatil Injil

2. Mengadakan acara rawi dan shalawatan. (Mirip pembacaan/pengajian syarah hadits)


Qasidah Kristen

3. Mengadakan acara Nasyid, bahkan namanya Islami “Amin Al-Barakah“ & Qasidah Kristen (lirik arab berisi Injil)
4. Untuk menjadi pengikut KOS, jama’ah harus menjalani pembaptisan “Abuna Abraham Oo Men”.
6. Terlihat sangat santun & membiasakan berbahasa Arab (Ana, Antum, Syukran, dan sebagainya).
7. Membudayakan kaligrafi Kristen


Kaligrafi Kristen

8. KOS tidak memakai 12 syahadat Iman Rasuli umat Kristen, diganti ”Qanun Al-Iman Al-Muqaddas”.
9. Penggunaan istilah Islami, seperti ”Sayyidina Isa Al-Masih” (Yesus).
10. Mereka juga memakai Injil berbahasa Arab (Al-Kitab Al-Muqaddas).
11. Penggunaan Logo Islami



- Prinsip ajaran KOS masih berputar sekitar masalah trinitas, adanya Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Tuhan Ibu.
- Dan juga Yesus peranakan Maria, memiliki sifat insaniyah (sifat seperti manusia): Tidak tahu musim, (Mar 11: 13), lemah (Yoh 5:30), takut (Mat 26:37), bersedih (Mat 26:38), menangis (Yoh 11:35), tidur (Mat 8:24), lapar (Mat 4:2), haus (Yoh 19:28), dan sebagainya.

PERBEDAAN PRINSIP AJARAN ISLAM DENGAN KRISTEN ORTODOKS SYRIA (KOS)
1. Islam menolak ketuhanan Yesus (QS. Al-Maidah: 72) dan mendudukkan sebagai Nabi, sedangkan KOS mengakui Yesus sebagai Tuhan.
2. Islam berkeyakinan bahwa Tuhan itu tidak punya Ayah dan Ibu (QS. Al-Ikhlash: 3), sedangkan KOS berkeyakinan adanya Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Tuhan Ibu. Maria sebagai Walidatul ilah (Ibu Tuhan).
3. Islam memegang teguh kesucian nama dan sifat Allah: Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan, Allah Maha Mengetahui, Maha Kuat, Maha Melihat, Tidak tidur dan tidak serupa dengan makhluk-Nya, dan sebagainya. Sementara KOS tidak kuasa membendung kekurangan-kekurangan dalam sifat kemanusiaan Yesus yang tertulis dalam Al-Kitab.

Walaupun jika ditinjau dari tauhid dan keyakinan, kita dapat mengetahui kalau KOS bukanlah ajaran Islam tapi ajaran ini sangat harus kita waspadai karena tampak luarnya dia mirip dengan seorang Islam yang memakai peci baju koko, berjilbab serta puasa dan shalat, dan juga nasyid berbahasa Arab tetapi mengandung ajaran Kristen dan mengagungkan Yesus yang mereka anggap sebagai Tuhan.

MENGAPA INI DILAKUKAN OLEH KRISTEN?
- Karena agama Kristen ingin berkembang pesat seperti Islam, walau tanpa (Kristenisasi)
- Karena Kristen tidak ada kepastian cara peribadatan, hanya dari mitos, dongeng sebelum tidur
- Cara ini dibuat untuk mengaburkan/menjebak secara halus perbedaan antara agama Islam dan Kristen

ORGANISASI KRISTEN
Dan tidak bisa dipungkiri lagi kejahatan berjubah, prostitusi berjilbab adalah umat yang menyamar ini/Kristen demi membersihkan nama baik agamanya dan mengakui beragama Islam, demi memfitnah Islam?

Dan remaja-remaja yang alim atau berjilbab melakukan freesex  mengikuti Valentine's Day (acara Kristen) adalah remaja Kristen?

Dan pelaku teroris adalah pelaku konspirasi Yahudi-Kristen dan menyamar berjubah/cadar/janggut/aksesoris ala Islam?
Semua jadi sulit dibedakan mana lawan mana kawan.

Oleh karena itu kita harus hati-hati sesuatu yang meyakinkan tampilannya, tetap berpegang pada ajaran Islam yang murni (sesuai sunnah-sunnah Nabinya)

Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata):
"Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam." (QS. Al-Baqarah:132)


Sumber :  https://www.facebook.com/pages/Suara-Al-Fakir




Copy dengan menyertakan Sumber ichankjuradi(c)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar