Kamis, 26 Juli 2012

Tentang Luwu Utara part1

Luwu Utara

Kabupaten Luwu Utara adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Masamba. Luwu Utara terletak pada koordinat 2°30'45"–2°37'30"LS dan 119°41'15"–121°43'11" BT. Secara geografis kabupaten ini berbatasan dengan provinsi Sulawesi Tengah di bagian utara, Kabupaten Luwu Timur di sebelah timur, Kabupaten Luwu di sebelah selatan dan Kabupaten Mamuju di sebelah barat.

Kabupaten Luwu Utara yang dibentuk berdasarkan UU No. 19 tahun 1999 dengan ibukota Masamba merupakan pecahan dari Kabupaten Luwu. Saat pembentukannya daerah ini memiliki luas 14.447,56 km2 dengan jumlah penduduk 442.472 jiwa. Dengan terbentuknya kabupaten Luwu Timur maka saat ini luas wilayahnya adalah 7.502,58 km2.

Secara administrasi terdiri 11 kecamatan 167 desa dan 4 kelurahan. Penduduknya berjumlah 250.111 jiwa (2003) atau sekitar 50.022 Kepala Keluarga yang sebagian besar (80,93%) bermata pencaharian sebagai petani, namun kontribusi sektor ini terhadap PDRB Kabupaten Luwu Utara pada tahun 2003 hanya 33,31% atau sebanyak Rp. 4,06 triliun.

IKLIM

Iklim dan Curah Hujan

Secara umum Kabupaten Luwu Utara beiklim tropis basah, terbagi atas 2 musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau.
Intensitas curah hujan Kota Masamba termasuk tinggi, hal ini berdasarkan data curah hujan yang dicatat di Sta. Baliase dan Sta. Sukamaju dengan curah hujan berkisar antara 2000 – 4000 mm pertahun. Suhu udara rata-rata berkisar antara 30,6oC-31,6oC pada musim kemarau dan antara 25oC-28oC pada musim penghujan.
Berdasarkan tipe iklim oldeman, wilayah Kabupaten Luwu Utara umumnya memiliki tipe iklim B1 dan B2, dengan perincian sebagai berikut :
Tabel 2
Sebaran Iklim dan Curah hujan Kabupaten Luwu Utara

No
Kecamatan Tipe Iklim Curah Hujan mm / Tahun Keterangan (Bulan)
1 Sabbang B1 3000 – 3500 Kering 2 Bln, Basah 7 – 9 Bln
2 Baebunta B1 3000 – 3500 Kering 2 Bln, Basah 7 – 9 Bln
3 Masamba B1 2500 – 3000 Kering 2 Bln, Basah 7 – 9 Bln
4 Mappedeceng B 2500 – 3000 Kering 2 Bln, Basah 7 – 9 Bln
5 Seko B1 2000 – 2500 Kering 2 Bln, Basah 7 – 9 Bln
6 Limbong B1-B2 2000 – 2500 Kering 2–4 Bln, Basah 7-9 Bln
7 Rampi B1 2500 – 3000 Kering 2 Bln, Basah 7 – 9 Bln
8 Malangke B1 3000 – 3500 Kering 2 Bln, Basah 7 – 9 Bln
9 Malangke Barat B1 3000 – 3500 Kering 2 Bln, Basah 7 – 9 Bln
10 Sukamaju B1 3000 – 3500 Kering 2 Bln, Basah 7 – 9 Bln
11 Bone-Bone B1 3000 – 3500 Kering 2 Bln, Basah 7 – 9 Bln


Sumber : BPS Kabupaten Luwu Utara, 2002

Kondisi Geografis

Masamba sebagai Ibukota Kabupaten berjarak 430 Km kearah utara dari Kota Makassar. Luas wilayahnya 7.502 km² dan secara geografis Kabupaten Luwu Utara terletak pada koordinat antara 20°30’45” sampai 2°37’30” Lintang Selatan dan 119°41’15” sampai 12°43’11” Bujur Timur dengan batas administratif sebagai berikut:
  • Utara: Sulawesi Tengah
  • Selatan: Teluk Bone
  • Barat: Kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Mamuju
  • Timur: Kabupaten Luwu Timur

Topografi

Berdasarkan kondisi topografinya Kabupaten Luwu Utara terbagi dalam beberapa morfologi bentuk lahan. Kondisi ini dapat dijelaskan melalui persebaran kelas lereng Kabupaten Luwu Utara. Secara keseluruhan persebaran kelas lereng Kabupaten Luwu Utara dapat dilihat pada tabel 3 di halaman berikut :

Tabel 3
Kelas Lereng dan Ketinggan tiap Kecamatan di Kab. Luwu Utara
No
Kecamatan Kelas Lereng (%) Ketinggian (dpl) Keterangan Fisik Lahan
1 Sabbang 8 – 15 25 – 100 Bergelombang
2 Baebunta 8 – 15 25 – 100 Bergelombang
3 Masamba 3 – 15 25 – 100 Landai & Bergelombang
4 Mappedeceng 3 – 15 25 – 100 Landai & Bergelombang
5 Seko 15 – 30 > 1000 Berbukit
6 Limbong 15 – 30 500 – 1000 Berbukit
7 Rampi > 30 > 1000 Curam
8 Malangke 0 – 8 0 – 100 Landai
9 Malangke Barat 0 – 8 0 – 100 Landai
10 Sukamaju 0 – 15 25 – 100 Landai & Bergelombang
11 Bone-Bone 0 – 8 0 – 100 Landai

Sumber : BPS Kabupaten Luwu Utara, 2002


Geologi

Kondisi geologi Kabupaten Luwu Utara dapat ditelusuri dari batuannya. Secara spasial kondisi geologi dapat dilihat stratigrafi batuan yang ada di Kabupaten Luwu Utara seperti tabel berikut :
Tabel 4
Wilayah Cakupan Kondisi Geologi
No
Jenis Batuan Wilayah Cakupan Keterangan
1 Alluvium & Coastal Deposit Baebunta,Malangke, Mlk. Barat, Bone-Bone, Sukamaju Liatmarin, pasir, kerikil & terumbu karang
2 Batuan Endapan Dana Rampi, Limbong & seko Pasir, liat dan kerikil
3 Celebes Molasse Sukamaju & Bone-Bone Konglomerat, standstone, Claystone & Marl Berkapur
4 Intrusive Rock (Batuan Intrusif) Mappedeceng dan Rampi Diorit, porphyry, syenit, trachyte, gabro, adamilit, monzonit, phonolit, dolerit & kentalenit
5 Batuan Vulkanik Seko Basaltic spilitic, calc-alkaline, breccia, tuff, lava & pillow lava

Sumber : BPS Kabupaten Luwu Utara, 2002


Hidrologi

Kondisi hidrologi Kabupaten Luwu Utara sangat berkaitan dengan tipe iklim dan kondisi geologi yang ada. Kondisi hidrologi permukaan ditentukan oleh sungai – sungai yang ada yang umumnya berdebit kecil oleh karena sempitnya daerah aliran sungai sebagai wilayah tadah hujan (catchment area) dan sistem sungainya. Kondisi tersebut diatas menyebabkan banyaknya aliran sungai yang terbentuk
Air tanah bebas (watertable groundwater) dijumpai pada endapan alluvial dan endapan pantai. Kedalaman air tanah sangat bervariasi tergantung pada keadaan medan dan jenis lapisan batuan. Ada beberapa sungai utama di wilayah Kabupaten yang berfungsi sebagai catchment area, sebagaimana dijelaskan pada tabel berikut :
Tabel 5
Daftar Sungai dan Daerah Alirannya
No
Sungai Daerah Aliran Panjang (Km) Daerah Tangkapan (Km)
< 100 m > 100 m Total
1 Rongkong Sabbang, Baebunta, 85 1.245,2 423,8 1.669,0
2 Baebunta Baebunta, Masamba 48 96,8 281,1 377,9
3 Masamba Masamba 55 102,2 203,7 305,9
4 Baliase Masamba, Baliase 95 826,3 172,6 998,9
5 Lampuawa Bone-Bone 34 56,5 115,6 172,1
6 Kanjiro Bone-Bone 41 111,3 92,2 203,5
7 Bone-Bone Bone-Bone 20 64,1 57,6 121,7
8 Bungadidi Bone-Bone 20 80,9 29,0 109,9

Sumber : Map of South Sulawesi, 1981 (United Kingdom & Departement of General worker Indonesia)

Sistem aliran hidrologi di Kabupaten Luwu Utara menunjukkan bahwa pergerakan air, baik air permukaan maupun air tanah, langsung menuju arah laut. Aquifer umumnya terdapat pada lapisan pasir, kerikil dan lapisan tipis batu gamping.
Salah satu keunggulan dari sistem sungai-sungainya adalah kondisi airnya yang masih jernih dan bening sehingga sangat baik untuk dijadikan tempat rekreasi
Sumber daya air khususnya air permukaan sangat melimpah di daerah Luwu Utara. Sebagian kecil dari potensi air permukaan telah dimanfaatkan untuk pengembangan irigasi, pembangkit listrik dan budidaya perikanan. Potensi air tanah dangkal terbatas di daerah dataran rendah.


Jenis Tanah

Persebaran jenis tanah di Kabupaten Luwu Utara dipengaruhi oleh jenis batuan, iklim dan geomorfologi lokal, sehingga perkembangannya ditentukan oleh tingkat pelapukan batuan kawasan tersebut. Kualitas tanah mempunyai pengaruh besar terhadap intensitas penggunaan lahannya. Tanah-tanah yang sudah berkembang horisonnya akan semakin intensif pemanfaatannya terutama untuk kegiatan pertanian dan perkebunan. Kualitas tanah dan penyebarannya ini akan sangat berpengaruh dalam pengembangan wilayah ini, hal mana terkait dengan prinsip pemanfaatan lahan yang berdasarkan kesesuaian daya tampung dan daya dukung lahannya.


Tabel 6
Jenis – jenis tanah yang ada di Kabupaten Luwu Utara
No
Jenis Tanah Wilayah Cakupan Keterangan
1 Inceptisol Malangke, Malangke Barat, Bone-Bone, Sukamaju Liat marin
2 Ultisol Limbong & seko Liat, reaksi masam
3 Entisol Malangke, Malangke Barat & Bone-Bone Jenuh air
Sumber : BPS Kabupaten Luwu Utara, 2002

peta Kabupaten Luwu Utara




































Sumber : http://id.wikipedia.org       http://wahyudi-mustamin.blogspot.com


ichankjuradi(c)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar